Siang itu, matahari tepat di ujung kepala. Agak aneh, melihat 3 mahasiswi gak jelas yang mondar-mandir di ruang super luas yang biasanya bisa menampung ribuan orang. Bingung, antara mendekati meja makan (yang ternyata nggak gratis) atau menyegerakan panggilan Ilahi. Tapi perut yang tak terkendali memaksa kami mendekati meja makan dan makan juga akhirnya, biarlah. Sekilas tatapan mata bertemu dengan tatap teduh dan meyakinkan itu. Hanya sekilas saja, 2 detik. 2 detik paling berharga, sudah lebih dari cukup.
*Bertahun kemudian...
"Dia janji akan datang..." wanita ini sendu dalam harap nya
"Dia tidak akan datang!" jawabku tegas
Aku...
Jumat, 10 Mei 2013
Langganan:
Postingan (Atom)