seseorang

http://www.google.co.id/imgres?

Tersentak, oleh kejujuran bibir manis. Menciut seketika. Oleh laku bijaknya, luar biasa sudah. Oleh banyak pengorbanan nya, aku terdiam. Oleh keras ototnya, aku terkulai. Oleh cerdas fikirnya, aku belajar. Oleh keriput pipinya, arti kerja keras terpancar. Oleh tulus senyumnya, keras hati meleleh. Oleh yang lain, sudah pasti tanpa batas. Jika ku mampu, beribu kata tumpah ruah. Apa daya. Sesuatu di dalam leher tercekat! Bukan, mungkin gumpalan darah lah penawanya. Atau, isi kepala yang memerintahkan?? Ditengah angkuh nya mentari, hujan badai disudut hati. Lihatlah aku, terkulai tak berdaya. Bahkan jika kau memaki ku atau membunuhku  sekalipun!
Oleh sebuah kalimat di percakapan siang itu : "aku belum bisa menyenangkan hati anakku."

[ Read More ]

Di batas hitam, menanti ujung berita putihnya.
Jikalau tiada hujan tanpa air, begitula pikir bekerja.
Jika saja tiada bayang tanpa nyata, maka aku mencintai hitam.
Pekat, menakutkan, hampa, sendiri, juga aroma tidak menyengakanya.

[ Read More ]

indra

pada kesetiaan mu mengabdi. terdekat pada hembusan nafas ku. bersahabat denyut jantung ku.

menyerah kah kau? ratusan hari tak cukup buktikan setia mu. ribuan pun belum tentu

[ Read More ]

tapi ..

Terdiam.

Bibir terkatup. Oleh angkuhnya mawar yang lain !

Dendam, terpatri dalam hati ..

Atau dengki pada takdir yang lain?

Masih terdiam.

Tanpa mendung bergekayut, hujan turun !

Melati bahkan terlalu cantik

Bukan begitu?

Bibir terkatup.

Pada realita, melati terkejap !

Tapi ..

Bukankah mawar tidak lebih indah dari melati?

Hmm,

Melati tidak lebih buruk dari mawar!

Tukang bunga harus memilih

Salah satu, atau mungkin keduanya

Pada yang dibutuhkan harus dijatuhkan

Melati tanpa harum, bersiap disishkan !

[ Read More ]