http://www.google.co.id/imgres? |
Tersentak, oleh kejujuran bibir manis. Menciut seketika. Oleh laku bijaknya, luar biasa sudah. Oleh banyak pengorbanan nya, aku terdiam. Oleh keras ototnya, aku terkulai. Oleh cerdas fikirnya, aku belajar. Oleh keriput pipinya, arti kerja keras terpancar. Oleh tulus senyumnya, keras hati meleleh. Oleh yang lain, sudah pasti tanpa batas. Jika ku mampu, beribu kata tumpah ruah. Apa daya. Sesuatu di dalam leher tercekat! Bukan, mungkin gumpalan darah lah penawanya. Atau, isi kepala yang memerintahkan?? Ditengah angkuh nya mentari, hujan badai disudut hati. Lihatlah aku, terkulai tak berdaya. Bahkan jika kau memaki ku atau membunuhku sekalipun!
Oleh sebuah kalimat di percakapan siang itu : "aku belum bisa menyenangkan hati anakku."