Dengan siapa kamu berbagi?
Aku yang juga masih enggan dan ragu
Sebagai apa aku menurutmu?
Aku pernah mengenal teman baikmu,
sebagai apa ‘aku’ pikirmu?
Ternyata bahkan tak kau jelaskan.
Mungkin sama sepertiku, enggan dan akan selalu.
Aku menjelaskan kamu sebagai peneduh,
Pemilik senyum dan tatap mata mata kesukaan.
Pelipur walau tak lakukan papa.
Lalu aku?
Jika saja, jika saja ada harapan padaku.
Bisa kah aku kali ini meminta?
Berikan persis seperti permintaanku
Jangan lebihkan seperti biasanya,
Jangan tambahkan senyum,
Pun tatapan mengejar ‘ada apa?’ gayamu
Jika saja bisa, aku meminta
Anggaplah aku sebagai ‘penawar’ kegelapan.
Lilin, yang kobar takkan pernah putus asa