“Dak’wah akan terus berjalan, dengan
atau tanpa kamu”
Agaknya kalimat
tersebut merupakan satu petuah kuno, yang sejak jadi anak bawang waktu SMA pun
sudah lazim saya dengar. Dan itu jadi satu kalimat sakti yang saya yakini
kebenarannya. Ketika suatu ketika karena satu dan lain hal saya memutuskan diri
untuk ‘keluar’ dari organisasi penebar kebaikan, kalimat ini juga yang menjadi
semacam pegangan untuk saya.
Meskipun setelahnya
saya mengumpat diri saya sendiri atas
keputusan untuk menyerah yang egois dan cenderung lemah menghadapi kehidupan
diladang saya yang baru ini, namun toh saya masih membaca, mendengar dan
sedikit melihat bahwa setelah saya tinggalkan forum tersebut agaknya
biasa-biasa saja cenderung lebih baik dari sebelumnya.
Stagnasi, carut-marut, hampa, dan kacau justru ada pada diri saya paska
keluar, merasa tidak berguna dan tidak ada yang bisa saya lakukan. Dalam diam
sibuk kelimpungan mencari lagi tempat naungan yang tak kunjung terdapati itu
sungguh menyakitkan dan menyayat hati. Mencoba move on, move on, move on,
mencari semangat dari sumber yang lain, nyatanya kosong. Sementara tidak satu
pun manusia yang di dapati jadi perantara solusi.
Merasa bersalah,
merasa disalahakn, merasa kerdil, merasa asing tiap bertemu yang lain. Kemudian
sekuat hati meyakinkan diri sendiri bahwa menebar kebaikan itu bermakna luas,
dan siapa saja bahkan manusia sehina saya pun bisa melakukannya dengan mudah. Ketika
keyakinan itu mulai tertanam, tanpa diduga bantuan datang. Semangat baru yang
menggebu, motivasi kebaikan yang terteriakkan, orang-otang baru yang membiru,
juga tokoh lama yang bereinkarnasi.
Tapi ketika tanda
kebangkitan dari ‘sakit’ ini nyata, ada saja yang mengingatkan pada sakit yang
lalu. Tapi kali ini, dengan hati yang tertata rapi dan pikiran yang tak kalut
lagi saya mengenangnya sebagai suatu hal yang tak lagi menyayat hati.seperti kebahagiaan, kutukan itu pilihan.
Terbebas dari
kutukan itu ketika kamu mengenang yang sakit dengan baik
Terbebas dari
kutukan itu bahagia mengingat nestapa
Terbebas dari
kutukan itu ajaib bagai yang ghoib
Terbebas dari
kutukan itu imajiner untuk yang sekuler
Terbebas dari
kutukan itu LUARBIASA J
#Aida13
pembukaannya jadi ingat kata-kata teman rohis saya di sma ketika masih dalam satu organisasi :D
wah.. itu pembukaan punya temen rohis saya juga. apa kita sekolah di sekolah yang sama ? hahaha :D